Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.
Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahb lumpur.
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh
Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak
phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Tanggal 3 kemarin kota kami Pekalongan merayakan Hari Batik Nasional dan semua sekolah menyuruh anak didiknya untuk memakai batik pada saat hari itu dan kami akan persipan menyambut isti dari presiden RI bu ani yudhoyono dan istri dari wakil presiden pak budiono dan kami menunggu di depan polres sebelum jetayu. setelah bu ani sampai di kresidenan kami menuju ke jetayu untuk melihat pameran batik dan sebelum di pameran batik di sana saya dan kawan-kawan melihat orang yang sedang membatik dan di bentuk seperti payung jepang itu pesertanya sangat banyak sekali mungkin 100 ada saya juga nggak tau juga sich karena saya nggak mengitung pesertanya dan di sana ada berbagi makanan khas pekalongan dan batik-batik yag bagu-bagus dan motifnya sangat khas, dan itu seni gambar yang dangat bagus , mempunyai nilai yang tinggi
-Keistimewaan Batik Pekalongan adalah, para pembatiknya selalu mengikuti perkembangan jaman . Misalnya pada waktu penjajahan Jepang, maka lahir batik dengan nama’Batik Jawa Hokokai’,yaitu batik dengan motif dan warna yang mirip kimono Jepang. Pada umumnya batik jawa hokokai ini merupakan
Batik sudah di kenal sampai luar negeri seharusnya kita sebagai orang indonesia terutama kota pekalongan satya seharusnya bangga dan melestarikanya jangan sampai batik yang menjadi ciri khas indonesia hilang begitu saja tanpa jejak itu sangat di khawatirakan karena generasi penerus bangsa kayaknya tidak berminat dalam bidang membatik itu dapat i lihat dari apa orang pekalongan mempunyai batik apa tidak di jepang juga sudah ada yang mengenalkan batik di sana karena kemarin di ngulik acara tv di trans saya melihat orang jepang sangat menyukai batik dan itu dapat di gunakan untuk tali perut di baju ciri khas jepang yaitu yukata, itu berarti bukan orang indonesia saja yang memakai batik orang luar negeri juga memakai batik dan mereka bangga memakai batik sehingga kita juga harus bangga . semoga saja nanti saya dapat mengembangkan batik dan kota pekalongan akan jadi kota batik saat ini dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar